Hadits di atas mengandung arti bahwa selain yang kita ketahui bahwa jika orang itu hatinya baik maka zahir, panca indera dan perbuatannya akan baik.
Sebaliknya jika orang itu hatinya tidak baik maka zahir, panca indera dan perbuatannya juga ikut tidak baik.
Hadits di atas juga sebagai cermin untuk kita agar bisa menilai keadaan hati kita sendiri. Sudah bersihkah hati kita? yang kita tahu sehari-hari adalah mencari tahu tentang hati orang lain. Ingatlah, bahwa kita tidak berhak untuk menilai hati orang lain karena itu adalah hak Allah SWT.
Akan tetapi yang harus kita lakukan dan urus sekarang ini adalah HATI kita sendiri. Toh kita tidak tahu apakah hati ini sudah bersih dan elok atau mungkin hati kita ini buruk, kotor, busuk dan tak baik? semua itu terjadi karena ucapan dari LIDAH kita.
Apa yang telah kita ucapkan hari ini? Jika yang kita ucapkan itu kalimat-kalimat dzikir yang bersumber dari Al-Quran dan hadits, nasihat-nasihat yang baik serta cerita-cerita tentang Rasulullah maka Insya Allah hal tersebut adalah pertanda bahwa hati kita telah dibersihkan oleh Allah SWT dan berharap agar Allah SWT menjaganya.
Akan tetapi jika kita selalu mengucapkan kata-kata yang tidak baik dan menyakiti perasaan orang lain, berbohong serta keji maka sudah bisa dipastikan bahwa hati kita berada di posisi yang mana. Itu baru berasal dari LIDAH kita. Bagaimana dengan panca indera yang lainnya?
MATA kita? Jika maksiat yang kita lihat dan bisa membuat kita bahagia maka sudah bisa dipastikan gambaran hati kita akan kotor. Tapi jika kita suka melihat tanda-tanda kebesaran Allah SWT seperti wajah kedua orangtua, Para Ulama dan perkara-perkara yang baik maka mudah-mudahan gambaran hati kita bersih.
TELINGA kita? Apa yang selalu kita dengar? apakah cerita-cerita yang bermanfaat? atau hanya gosip? Semua itu melambangkan hati kita. Lalu bagaimana dengan KAKI dan TANGAN kita? Kaki kita ini suka melangkah ke mana? TANGAN kita ini suka meraih apa?
Semoga dengan taufiq dari Allah SWT, kita bisa menggerakkan, memilih dan mengizinkan langkah kaki kita untuk menuju Rumah Allah SWT dan majelis-majelis ilmu. Insya Allah hal tersebut menandakan bahwa Allah SWT berkehendak membersihkan hati kita, dan Allah SWT letakkan hati kita di tempat yang benar.
Itulah beberap cara untuk kita "mengecheck" bagaimana keadaan hati kita. Meskipun sebenarnya Allah SWT lah yang memegang dan membolak-balikan hati kita, tapi setidaknya kita bisa mengetahui dengan memahami apa yang telah kita perbuat.
semoga bisa memperbaiki hati kita masing-masing.
0 comments:
Post a Comment